Selasa, 26 April 2016

Jenis-jenis Prosa Lama

Pengertian Dongeng
Dongeng adalah bentuk karya sastra lama yang menceritakan tentang suatu kejadian luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) dan dianggap suatu hal yang tidak benar-benar terjadi oleh masyarakat.
Dongeng juga merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara terun-temurun dari nenek moyang yang berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Dongeng)
Berdasarkan pengertian dongeng yang dikutip dari Wikipedia.org, dongeng adalah cerita fiksi yang tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Berisi ajaran moral (pendidikan) dan selain untuk menghibur, dongeng juga memiliki suatu kemustahilan yang mungkin kurang masuk akal dalam logika manusia. Berikut saya sajikan contoh dongeng yang berasal dari Jawa Timur berjudul Keong Emas.
HIKAYAT
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra karya prosa lama yang isinya berupa cerita, kisah, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kephalawanan seseorang, lengkap dengan keanehan, kekuatan/ kesaktian, dan mukjizat sang tokoh utama
Macam-macam Hikayat berdasarkan isinya, diklasifikasikan menjadi 6 :
1. Cerita Rakyat
2. Epos India
3. Cerita dari Jawa
4. Cerita-cerita Islam
5. Sejarah dan Biografi
6. Cerita berbingkat
Macam-macam Hikayat berdasarkan asalnya, diklasifikasikan menjadi 4 :
1. Melayu Asli
Hikayat Hang Tuah (bercampur unsur islam)
Hikayat Si Miskin (bercampur unsur isl;am)
Hikayat Indera Bangsawan
Hikayat Malim Deman
2. Pengaruh Jawa
Hikayat Panji Semirang
Hikayat Cekel Weneng Pati
Hikayat Indera Jaya (dari cerita Anglingdarma)
3. Pengaruh Hindu (India)
Hikayat Sri Rama (dari cerita Ramayana)
Hikayat Perang Pandhawa (dari cerita Mahabarata)
Hikayat Sang Boma (dari cerita Mahabarata)
Hikayat Bayan Budiman
4. Pengaruh Arab-Persia
Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam)
Hikayat Bachtiar
Hikayat Seribu Satu Malam
Ciri-ciri Hikayat :
1. Anonim : Pengarangnya tidak dikenal
2. Istana Sentris : Menceritakan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana/ kerajaan
3. Bersifat Statis : Tetap, tidak banyak perubahan
4. Bersifat Komunal : Menjadi milik masyarakat
5. Menggunakan bahasa klise : Menggunakan bahasa yang diulang-ulang
6. Bersifat Tradisional : Meneruskan budaya/ tradisi/ kebiasaan yang dianggap baik
7. Bersifat Didaktis : Didaktis moral maupun didaktis religius (Mendidik)
8. Menceritakan Kisah Universal Manusia : Peperangan antara yang baik dengan yang buruk, dan dimenangkan oleh yang baik
9. Magis : Pengarang membawa pembaca ke dunia khayal imajinasi yang serba indah
EPOS yaitu cerita pahlawan.
Menceritakan pahlawan ideal yang menjadi cermin bagi suatu bangsa.
§ CIRI-CIRINYA
1. Bahan ceritanya diambilkan dari riwayat dahulu kala. Melukiskan kehidupan orang terkenal yang banyak jasanya dan masyhur, serta berperan penting bagi sejarah zaman dahulu.
2. Bukan merupakan dongeng berkala, karena juga menguraikan suatu kejadian kebangsaan. Ceritanya dapat diyakini kebenaran, walaupun soal sejarahnya tidak begitu teliti dinyatakan.
3. Biasanya ditulis dalam bentuk puisi dengan bahasa yang gagah.
§ MACAM-MACAM EPOS BESERTA CONTOHNYA
EPOS dibagi menjadi 2 jenis :
1. Epos Autentik (Epos Kebangsaan)
Ialah hikayat pahlawan nusa yang hidup di tengah-tengah masyarakat dan terpencar dari masyarakat.
Contoh :
- Mahabharata oleh Wiyasa
- Ramayana oleh Walmiki
- Ilias dan Odyssea oleh Homerus
2. Epos Imitasi (Epos Kebudayaan)
Ialah hikayat pahlawan nusa yang terpencar dari angan-angan seorang pengarang saja.
Contoh :
- Aeneis oleh Vergilius
- La Divina Comedia oleh Dante Alighieri
§ Kitab-kitab
Ialah tulisan tentang budi pekerti, terlebih-lebih budi pekerti raja-raja dan kebijaksanaan ahli-ahli pemerintah tentang hukum, adat dan agama dan sebagainya.
§ Contoh
- Tajus Salatin oleh Budori al Jauhari
- Bustanus Salatin oleh Nurudin Arraniri
§ Ciri-ciri
- Berisi tentang budi pekerti.
- Berisi tentang hukum, adat dan agama.
- Menggunakan bahasa melayu.
Sumber:
http://shaifull-sh7.mywapblog.com/pengertian-hikayat-dan-contohnya-belajar.xhtml
http://fortuna-celluller.blogspot.co.id/2010/02/epos-wiracarita.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar