Selasa, 30 April 2013

Program Record Pascal

uses crt;
type
data_mhs = record
nama :string [20];
kelas :string [15];
npm :string [8]
end;
var
mhs:array[1..2]of data_mhs;
d,i:integer;
begin
clrscr;
write(' data yang di masukan : ');
readln(i);
for d := 1 to i do
with mhs [d] do
begin
writeln(' record ke:',d);
write('nama:');
readln(nama);
write('kelas:');
readln(kelas);
write('npm:');
readln(npm);
end;
writeln;
writeln;
for d:= 1 to i do
with mhs [d] do
begin
writeln('nama : ', nama);
writeln('kelas : ', kelas);
writeln('npm : ', npm);
end;
readln;
end.

Senin, 29 April 2013

10 Stadion Terbesar Yang Digunakan Klub Peserta Liga Primer Inggris

10 Stadion Terbesar Yang Digunakan Klub Peserta Liga Primer Inggris


Liga inggrìs memang sangat terkenal akan kompetisinya, klub-klubnya 

banyak yang mendunia, seperti Liverpool, Manchester United, Chelsea,
Arsenal, Manchester City, Tottenham Hotspur dan lain-lain. Berbìcara
tentang sepakbola tentu saja tidak akan lepas dari yang namanya
Stadion dimana klub-klub itu bertanding, bahkan stadion itu bìsa
menjadi kebanggaan tersendiri dengan segala fasilitas, kualìtas dan
kapasitasnya. Kali ini saya akan menyoroti stadion-stadion besar
dengan kapasitas untuk tempat duduk penonton terbanyak, klub manakah
yang memiliki stadion terbesar? simak saja 10 stadion terbesar yang
digunakan klub-klub peserta liga primer Inggris di bawah ini:

1. Old Trafford, milik klub Manchester United dengan kapasitas 75.957
tempat duduk penonton.

2. Emirates Stadium, milik klub Arsenal dengan kapasitas 60.335 tempat
duduk penonton.

3. ST. James Park, milik klub Newcastle United dengan kapasitas 52.387
tempat duduk penonton.

4. Stadium of Light, milik Sunderland dengan kapasitas 49.000 tempat
duduk penonton.

5. Etihad Stadium, milìk klub Manchester City dengan kapasitas 47.726
tempat duduk penonton.

6. Anfield, milìk klub Liverpool dengan kapasitas 45.522 tempat duduk penonton.

7. Villa Park, milik klub Aston Villa dengan kapasitas 42.788 tempat
duduk penonton.

8. Stamford Bridge, milik klub Chelsea dengan kapasitas 40.158 tempat
duduk penonton.

9. White Heart Lane, milik klub Tottenham Hotspur dengan kapasitas
36.310 tempat duduk penonton.

10. Upton Park, milik klub West Ham United dengan kapasitas 35.303
tempat duduk penonton.

Daftar di atas bisa berubah karena Liverpool berencana merenovasi
stadion Anfield dengan menambah jumlah tempat duduk bagi penonton
menjadi sekitar 60.000-an. Sementara stadion terbesar di Inggris
adalah stadion Wembley dengan kapasìtas 90.000 tempat duduk penonton,
namun tidak dimasukkan ke dalam daftar karena tidak digunakan oleh tim
peserta liga dan hanya digunakan oleh tim nasional Inggris.
sumber : http://priohimawan.blogspot.com/

Lyrik Lagu Linkin Park ~ Lost In The Echo



Lost In The Echo
(yeah) (yo)
You were that foundation
Never gonna be another one, no.
I followed, so taken
So conditioned I could never let go
Then sorrow, then sickness
Then the shock when you flip it on me
So hollow, so vicious
So afraid I couldn’t let myself see
That I could never be held
Back up, no, I’ll hold myself.
Check the rep, yep you know my rail
Forget the rest let them know my hell
Damn, I’m back yep, my stories sell,
Kept respect up the vets stay their,
Let the rest be to tell they tale
That I was there saying…
And these promises broken
Deep, feeble
Each word gets lost in the echo
So one last lie I can see through
This time I finally let you
Go, go, go.
Test my will, test my heart
Let me tell you how the odds gonna stack up
Y’all go hard, I go smart
How’s it working out for y’all in the back, huh?
I’ve seen that frustration
Big cross, their lost but don’t know
And I’ve come back unshaken
Let down, I’ve lived and let go
So you can let it be known
I don’t hold back, I hold my own
I can’t be mad, I can’t be calm
I can’t sing flat, it ain’t my tone
I can’t fall back, I came too far
Hold myself up and love my scars
Let the bells ring wherever they are
Cause I was there saying…
And these promises broken
Deep, feeble
Each word gets lost in the echo
So one last lie I can see through
This time I finally let you go!!!
Go, go, go.
No, you can tell ’em all now
I don’t back up, I don’t back down
I don’t fold up, and I don’t bow
I don’t roll over, don’t know how
I don’t care where the enemies are
Can’t be stopped, all I know: Go Hard!
Won’t forget how I got this far
And every time, saying…
And these promises broken
Deep, feeble
Each word gets lost in the echo
So one last lie I can see through
This time I finally let you
Go, go, go. (Go, go, go)
sumber : http://liriklaguindonesia.net/linkin-park-lost-in-the-echo.htm


Sabtu, 27 April 2013

Teori motivasi



TEORI MOTIVASI
Secara garis besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguat (reinforcement theory).Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
1.      Durasi kegiatan
2.      Frekuensi kegiatan
3.      Persistensi pada kegiatan
4.      Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan;
5.      Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6.      Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
7.      Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
8.      Arah sikap terhadap sasaran kegiatan
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain :
·      Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
1.    Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2.    Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup
3.    Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai
4.    Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain
5.    Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu
·      Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat  kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).
·      Teori X dan Y
Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007).
McGregor menyimpulkan bahwa  pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
·      Teori dua Faktor Herzberg
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007).
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari  ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :
1.    Upah
2.    Kondisi kerja
3.    Keamanan kerja
4.    Status
5.    Prosedur perusahaan
6.    Mutu penyeliaan
7.    Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan
Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Faktor Intrinsik meliputi :
1.    Pencapaian prestasi
2.    Pengakuan
3.    Tanggung Jawab
4.    Kemajuan
5.    Pekerjaan itu sendiri
6.    Kemungkinan berkembang.
Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.
·      Teori Kebutuhan McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
a.    Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.
b.    Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
c.    Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
a.    Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
b.    Harga diri
c.    Harapan pribadi
d.   Kebutuhaan
e.    Keinginan
f.     Kepuasan kerja
g.    Prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
a.    Jenis dan sifat pekerjaan
b.    Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
c.    Organisasi tempat bekerja
d.   Situasi lingkungan pada umumnya
e.    Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.

Sumber : http://kunhantio.blogspot.com/2013/01/teori-motivasi.html

Motivasi



Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.[2]
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2] Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.[2]
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi